Senin, 15 Februari 2016

bab 1; Kerja Ilmiah



Bab 1
Kerja Ilmiah
A.  Metode ilmiah
Metode ilmiah adalah langkah-langkah yang disusun secara teratur untuk memperoleh jawaban terhadap permasalahan. Metode ilmiah hanya dapat digunakan untuk mengkaji hal-hal yang dapat diamati,dapat diukur,dan empiris.
Secara umum metode ilmiah meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
1.     Merumuskan masalah
Masalah adalah situasi atau keadaan yang dapat menimbulkan ganjalan pada pikiran dan perasaan yang akhirnya mendorong seseorang untuk mencari pemecahan(solusi).
Hal-hal yang harus diperhatikan didalam merumuskan masalah,antara lain sebagai berikut:
a.     Masalah hendaknya dapat dinyatakan dalam bentuk kalimat Tanya dan menggunakan kata-kata Tanya,seperti apa,mengapa,dan bagaimana.
b.    Masalah hendaknya dirumuskan secara singkat,padat,jelas,dan mudah dipahami.
c.      Rumusan masalah hendaknya merupakan masalah yang dapat dicari pemecahannya.

2.     Merumuskan tujuan penelitian
Tujuan penelitian dirumuskan berdasarkan pada rumusan masalah dan dirumuskan secara singkat,jelas,dan spesifik. Perumusan tujuan penelitian berfungsi sebagai arah, petunjuk, atau pengontrol yang memandu agar seluruh tahapan-tahapan aktivitas penelitian yang akan dilakukan tidak menyimpang. Dengan merumuskan tujuan penelitian,berarti kita sudah mulai memperkirakan gambaran tentang seluruh aktivitas apa saja yang akan dilakukan.

3.     Menyusun kerangka teori
Kerangka teori merupakan penjelasan mengenai pemikiran-pemikiran atau teori-teori yang mendasari dilakukannya penelitian. Kerangka teori mengenai benda atau objek yang akan diteliti dapat diperoleh melalui buku pelajaran,majalah ilmiah,atau hasil penelitian orang lain. Kerangka teori merupakan penjelasan sementara dari gejala yang akan diteliti.

4.     Merumuskan hipotesis
Pernyataan yang dirumuskan sebagai jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian disebut sebagai hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian dapat juga dikatakan sebagai dugaan yang merupakan jawaban sementara terhadap masalah sebelum dibuktikan kebenarannya. Hipotesis penelitian harus mempunyai kebenaran secara teoritis. Artinya,untuk dapat menyusun suatu hipotesis harus diketahui teori-teori utama yang berkaitan dengan variabel-variabel yang dipermasalahkan. Hipotesis akan dibuktikan kebenarannya melalui data yang dikumpulkan dalam penelitian.
Beberapa karakteristik hipotesis yang baik adalah rasional(masuk akal),mengandung dua variabel atau lebih,dan dapat diuji.

5.     Menentukan variabel
Variabel merupakan objek penelitian atau apa saja yang menjadi pusat perhatian dan menentukan hasil penelitian. Ada beberapa macam variabel dalam penelitian atau percobaan,antara lain sebagai berikut:
a.     Variabel manipulasi(buatan), yaitu variabel yang sengaja diubah-ubah oleh peneliti.
b.     Variabel respon(tanggapan) , yaitu variabel yang berubah sebagai akibat perubahan variabel manipulasi.
c.      Variabel kontrol(pengendali), yaitu variabel yang dapat mempengaruhi hasil percobaan, tetapi variabel tersebut harus dijaga agar tidak memberikan pengaruh.

6.     Menentukan prosedur penelitian
Dalam menentukan prosedur atau langkah kerja penelitian harus dicantumkan jadwal kegiatan pelaksanaan penelitian, perlengkapan yang harus disediakan, tempat pengambilan data, dan rancangan analisis data.

7.     Mengumpulkan data
Kegiatan mengumpulkan data bertujuan untuk memperoleh data atau informasi yang dibutuhkan dalam mencapai tujuan penelitian. Metode pengumpulan data diantaranya adalah pengamatan(observasi),wawancara, dan dokumentasi.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat mengumpulkan data antara lain sebagai berikut:
a.     Validitas data (kesahihan)
Validitas atau keabsahan sering di kaitkan dengan instrument atau alat ukur. Validitas mencerminkan ukuran ketepatan instrument penelitian untuk mengukur dan menggali fakta. Suatu penelitian tidak akan mempunyai arti apa-apa jika alat ukurnya tidak valid karena instrument tersebut mungkin mengumpulkan data yang berbeda dengan yang dikehendaki.
b.    Reliabiitas
Data  dikatakan reliable apabila pengukuran atau pengamatan yang dilakukan berulang-ulang pada objek yang sama menunjukkan hasil yang sama(tidak berubah).
c.      Objektivitas
Data dikatakan objektif apabila tidak dipengaruhi oleh keinginan atau maksud-maksud tertentu pengamat
8.     Mengolah dan menganalisis data
Langkah yang harus dilakukan setelah mendapatkan data adalah mengelompokkan data sesuai dengan sifat dan jenis data. Untuk data kuantitatif dapat disajikan dalam bentuk table atau grafik. Data yang sudah diolah kemudian dianalisis. Hasil analisis data dapat mendukung atau menolak hipotesis yang telah dibuat.

9.     Membuat kesimpulan
Kesimpulan merupakan tujuan yang ingin dicapai dalam keseluruhan proses penelitian atau pengamatan. Kesimpulan yang dibuat harus bersifat objektif,yaitu sesuai dengan data yang telah didapat,dikumpulkan,dan diolah apa adanya tanpa diubah atau dipengaruhi oleh keinginan peneliti atau pengamat,walaupun hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan.

10.             Melaporkan hasil penelitian
Pelaporan bertujuan menginformasikan atau menyampaikan hasil penelitian yang sudah diperoleh kepada orang lain. Hal ini bertujuan agar orang lain mengetahui hasil penelitian yang telah kita lakukan dan pada akhirnya hasil yang telah kita dapatkan dari penelitian dapat di diskusikan.

B.   Sikap ilmiah
Sikap ilmiah adalah sikap yang harus dimiliki oleh seseorang peneliti dalam melakukan penelitian. Sikap ilmiah yang harus dimiliki oleh seorang ilmiah antara lain sebagai berikut:
1.     Memiliki rasa ingin tahu yang besar,terutama pada hal-hal yang baru
2.     Berpikir terbuka,jujur,dan mau mendengarkan pendapat orang lain
3.     Objektif bila menemukan fakta baru yang lebih akurat
4.     Data yang diperoleh merupakan data yang sebenarnya berdasarkan pengamatan yang dilakukan
5.     Selalu berpikir untuk maju dalam mencari solusi,tekun,dan tidak tergesa-gesa dalam menarik suatu kesimpulan
6.     Kreatif dalam mengungkapan suatu permasalahan
7.     Mampu myekinkan orang lain tentang kebenaran penelitian secara objektif.

C.    Pengamatan
Mengamati adalah suatu proses untuk mengenal sesuatu dengan memperhatikan suatu objek atau peristiwa. Pengamatan yang dilakukan hanya dengan menggunakan alat indra tanpa mengacu kepada satuan pengukuran tertentu disebut pengamatan kualitatif, sedangkan pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan alat ukur yang mengacu pada satuan pengukuran tertentu disebut pengamatan kuantitatif.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan pengamatan antara lain sebagai berikut:
1.     Melihat
Pengamatan dengan menggunakan indra penglihatan seringkali digunakan untuk mengamati warna,bentuk,ukuran,pola,dan peristiwa. Kita dapat mengenal bermacam warna kulit manusia dengan melihat, selain itu dengan melihat kita dapat mengetahui ukuran benda.

2.     Mendengar
Pengamatan dengan mendengar berkaitan erat dengan bunyi. Mendengar digunakan untuk menegnal kuat dan lemah bunyi,nada, dan irama bunyi.

3.     Mencium
Pengamatan dengan mencium banyak digunakan untuk mengenali zat-zat kimia. Kita dapat mengenal bensin, alcohol, minyak tanah, dan minyak wangi dari baunya. Pengamatan dengan penciuman disarankan untuk tidak mencium secara langsung objek yang diamati,tetapi dengan cara mengibaskan tangan pada objek.

4.     Meraba
Pengamatan dengan meraba digunakan untuk mengenal sifat fisik benda seperti panas,dingin,keras,lunak,kasar,dan halus.

5.     Mencicipi
Pengamatan dengan mencicipi digunakan untuk mengenal suatu zat. Namun,mengenal zat dengan mencicipi seringkali dihindari karena banyak zat yang mengandung racun atau tidak steril. Akan berbahaya jika zat yang beracun masuk ke dalam tubuh.

6.     Mengukur
Mengukur dengan hanya mengandalkan penglihatan atau pendengaran saja tidak mampu memberikan hasil pengukuran yang teliti. Pengukuran semacam itu adalah pengukuran kasar. Untuk membuat pengukuran yang teliti diperlukan alat-alat ukur yang dapat menjamin ketelitian pengukuran sampai tingkat tertentu.

D.  Laporan ilmiah
Langkah yang dilakukan dalam membuat laporan ilmiah adalah membuat kerangka tulisan(outline). Selanjutnya, outline tersebut dikembangkan dengan cara menambah subtopic dan bagian-bagian lainnya. Adapun susunan outline sebagai berikut:
1.     Judul
Merupakan kata yang memberikan maksud penulisan laporan ilmiah.
2.     Kata pengantar
Pernyataan tentang tujuan penulisan laporan dan ucapan terimakasih.
3.     Daftar isi
Berisi judul dari masing-masing bab,yang bertujuan untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang isi laporan.
4.     Pendahuluan
Berisi tentang masalah penelitian, ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, dan alasan pentingnya dilakukan penelitian.
5.     Bahan dan metode
Berisi tentang alat serta bahan yang digunakan dalam penelitian dan prosedur yang dilakukan dalam penelitian secara terperinci.
6.     Hasil dan pembahasan
Berisi tentang penemuan dalam penelitian yang didukung dengan fakta, kesimpulan,dan perbandingan antara hasil yang diperoleh dengan peneliti yang lain.
7.     Ringkasan
Menerangkan secara singkat dan padat hasil penemuan dari penelitian atau  pengamatan. Dengan membaca ringkasan, pembaca dapat mengetahui keseluruhan hasil penelitian.
8.     Daftar pustaka
Berisi buku-buku atau artikel yang digunakan dalam penelitian.

By: Adella Yulistiyani    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar